Kasus
Enron dan WorldCom
Perusahaan Enron dan WorldCom
merupakan dua skandal kasus manipulasi laporan keuangan yang sempat mengguncang
AS. Berikut penjelasan dari kedua perusahaan tersebut.
A. Enron
Corporation
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi
Amerika yang beebasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Enron didirikan pada
tahun 1930 sebagai Northen Natural Gas Company yaitu sebuah konsursium dari
Northen American Power and Light
Company, Lone Star Company dan United Lights and Rallaways Corporation. Enron
merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth dan Houston Natural,
kedua perusahaan tersebut bergabung tahun 1985.
Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi
kemudian melakukukan diversifikasi usaha yang sangat luas sampai pada bidang
yang tidak ada kaitannya dengan energi. Enron memperkerjakan sekitar 21.000
orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang
menduduki ranking ketujuh dari 500 perusahaan terkemuka di AS dalam bidag
listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi.
Enron mengaku
penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 miliar. Fortune menanamkan Enron
“Perusahaan Amerika Serikat yang paling Inovatif” selama enam tahun berturut
turut. Pada akhir tahun 2001 Enron menjadi sorotan masyarakat luas ketika
terungkap bahwa kondisi keunganan yang
di laporkan didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang sistematis
terlembaga dan di rencanakan secara kreatif.
Kejatuhan Enron bermula ketika di bukanya
partnership-partnership bernama “special purpose partnership” yang bertujuan
untuk menambah keuntungan pada Enron dan memiliki karakteristik yang istimewa.
Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang, partner dagang tersebut
hanya menyumbang sebesar 3% dari modalnya sedangkan Enron menyumbang 97% dari
modalnya.
Lalu dari mana Enron membiayai
partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan
meminjamkan Enron “induk perusahaan” kepada Enron “anak perusahaan”. Secara
singkat Enron sebenarnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri, entah
berubah jadi tamak atau semakin menjadi-jadi.
Enron tidak
pernah mengungkapkan operasi partnership-partnership tersebut dalam laporan
keuangan yang di tujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commision
(SEC) yaitu badan tertinggi pengawasan perushaan publik di Amerika. Bahkan
Enron memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar yang di timbulkan induk
perusahaan ke partnership tersebut.
Operasinya di Eropa melaprkan kebangkrutannya pada
30 November 2001 dan dua hari kemudian 2 Desember 2001 dunia ekonomi di
kejutkan dengan berita yang berasal dari kota minyak Houston, Texas menyatakan
dirinya bangkrut dan harga saham Enron hanya 26 sen. Saat itu merupakan kasus
kebangkrutan terbesar sejarah AS karena menyebabkan 4000 pegawainya kehilangan
pekerjaan.
Yang lebih mengejutkan kebangkrutan ini di sebabkan
oleh kesalahan fatal dalam system akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir
Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-nutupi utang mereka. Auditor
independen Arthur Enderson di tuding ikut berperan dalam menyusun pembukuan
kreatif Enron dan yang lebih mengejutkan
lagi kantor hokum yang menjadi penasehat Enron juga di tuduh ambil bagian dalam
korupsi skala dunia ini dengan membantu mereka membuka partnership-partnership kontroversial
yang menjadi bilang keladi dari kehancuran Enron.
Anderson ternyata menerima uang sebesar 27 dolar AS
dari konsultasi dan 25 juta dolar AS dari audit. Akibatnya timbul
kesangsianakan kejujuran dan kejernihan dari laporan audit mereka terhadap
pembukuan Enron. Yang lebih mengejutkan dunia akuntansi adalah peristiwa
penghancuran yang di lakukan oleh David Dencana ketua partner dari Andersen
untuk Enron.
Karena panik mendapatkan undangan untuk dimintai
kesaksiannya di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika, Duncan memerintahkan anak
buahnya untuk menghancurkan ratusan kertas kerja (dokumen penting) dan e-mail
yang berhubungan dengan Enron. Peristiwa penghancuran dokumen ini member
keyakinan kepada publik bahwa Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk dari
Enron, tetapi tidak mau melaporkan dalam audit mereka karena takut kehilangan
Enron sebagai klien.
id.m.wikipedia.org/wiki/Enron
B. WorldCom
WorldCom merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar
kedua di Amerika dengan jumlah karyawan sebanyak 80.000. WorldCom menyediakan
layanan telepon jarak jauh dan memiliki blackbone jaringan internet terbsar.
WorldCom berawal dari merger perusahaan Long Distance Discount Services, Inc
(LDDS) dengan Advantage Companies Inc.
Bernard Edders pendiri LDDS di tunjuk sebagai CEO WorldCom.
Pada awal tahun 2000 WorldCom mengalami kemerosotan
yang di sebabkan oleh dot-com bubble. Pendapatan juga nilai saham terus
mengalami penurunan dan utang semakin banyak. Melihat kondisi tersebut Bernard
Ebbers sebagai CEO, Scott Sullivian sebagai CFO, David Myers sebagai Auditor
Senior memutuskan mengambil keputusan dengan cara mengubah laporan keuangan.
Ada dua cara yang mereka tempuh. Pertama mereka
membukukan “Line Cost” sebagai pemasukan, kenyataannya merupakan pengeluaran.
Kedua mereka meningkatan pendapatan dengan entri akun palsu di tulis sebagai
“akun pendapatan yang tidak teralokasi”. Chyntia Cooper salah s atu Auitor
Internal WorldCom merasa ada yang tidak beres dengan laporan keuangan di situ.
Kecurigaaanya semakin nyata ketika dia menanyakan perihal keuangan kepada CEO
Sullivian namun malah di suruh agar tidak ikut campur.
Pada masa itu WorldCom menggunakan jasa perusahaan
Arthur Endersen sebagai Auditor Eksternal Independen. Chyntia bersama beberapa
rekannya membentuk sebuah tim kecil untuk melakukan investigasi . Chyntia yang menjabat
sebagai Vice President dalam divisi tersebut, mereka mengaudit pada malam hari
secara sembunyi-sembunyi. Pada bulan Mei mereka berhasil menemukan sebuah
lubang keuangan perusahaan mereka.
Pada tanggal 24 Juni komite audit meminta Sullivian
dan Myers untuk mengundurkan diri. Myers mengundurkan diri namun Sullivian
enggan menugundurkan diri sehingga harus di pecat. Pada hari berikutnya WorldCom mengungumkan keadaan keungan mereka
keluar. Akhirnya dunia tahu kalau perusahaan ini memalsukan pendapatannya
sebesar 3,8 miliar dolar US dan kemudian perusahaan WoldCom menyatakan dirinya
pailit.
Kebangkrutan WorldCom merupakan kebangkrutan
terbesar dalam sejarah Amerika dengan nilai asetnya sebesar 103,9 miliar dolar
US. Ebbers akhirnya di penjara selama 25th karena terbukti ikut terlibat dan Sullivian
di kenakan hukuman penjara selama 5th.
Kasus Enron dan WorldCom merupakan
dua dari sederet kejahatan rekayasa pembukuan. Persitiwa ini membuktikan bahwa
perusahaan yang dari luar terlihat normal sebenarnya hanya ilusi yang
menyesatkan para pemegang saham. Demikianlah kasus Enro perusahaan Energi
terbesar dan Kasus WorlCom perusahaan pemilik jaringan internet terbesar atas
kebangkrutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar