Pages

Jumat, 28 November 2014

FRANCHAISE EDAM BURGER



Perjalanan Usaha Edam Burger

Brand usaha Edam Burger dikembangkan pada tahun 1990 oleh seorang putra kelahiran bali yaitu bernama Made Ngurah Bagiana. Ia adalah pengusaha sukses yang berhasil mengembangkan bisnis burgernya mulai dari bawah hingga kini telah sangat sukses. Usaha dan kerja kerasnya tersebut tentunya tidak ia jalani dengan mudah.

Selepas lulus dari STM tahun 1986, sebenarnya ia sempat mengecap bangku perkuliahan yaitu di Universitas Jakarta fakultas Teknik Arsitektur. Namun karena keterbatasan dana, akhirnya ia memutuskan untuk tidak melanjutkan dan di DO dari universitasnya tersebut.

Setelah itu, takdir mengharuskanya mencari uang untuk bertahan hidup. Kerasnya ibukota menyempitkan pilihan pekerjaan yang bisa ia jalani, hingga akhirnya ia memilih untuk jadi tukang kuli di daerah Pasar Minggu. Tidak hanya sebagai kuli, ia yang sudah terbiasa hidup susah sejak kecil itu pun juga pernah menjajal beberapa pekerjaan mulai dari supir angkot, kernet, hingga usaha kerajinan tangan.

Namun sulitnya hidup yang ia rasakan perlahan mulai berganti memasuki tahun 1990. Pada waktu itu keadaan ekonomi di Indonesia sedang sangat tidak menentu akibat krisis moneter yang menyerang. Banyak usaha yang gulung tikar karena tidak mampu lagi bertahan. Dan bagi Made, hal tersebut malah menjadi cambukan semangat untuk mencari pelung usaha baru yang mungkin bisa berhasil.

Bermula dari hobinya mengkonsumsi roti, ia terfikir untuk mencoba berjualan roti burger. Pada waktu itu burger memang belum terlalu banyak dijual di jalanan, namun ia yakin usahanya tersebut masih sangat potensial. Dan bermodal 2 gerobak kecil plus menu burger sederhana yang ia kembangkan sendiri, ia mulai menjajakan produk burgernya yang dinamai sesuai dengan namanya tersebut.

Edam merupakan kebalikan dari namanya yaitu Made, dengan nama unik tersebut siang dan malam ia berusaha menjajakan produk olahan burger miliknya. Pelan namun pasti, jajanan yang masih jarang tersebut ternyata banyak yang menyukai. Tidak hanya lezat dan terkesan ekslusif, burger Edam juga hadir dengan harga yang terbilang miring. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang menyukai kreasi burgernya tersebut.

Dari sini, bisnisnya berkembang dengan makin bertambahnya gerobak dan juga mulai menyewa tenaga pegawai untuk menjalankan bisnisnya tersebut. Dan hanya dalam waktu setengah tahun saja brand Burger Edam sudah berkembang menjadi 60 outlet dengan puluhan pekerja.

“Seperti filosofi saya pada awalnya, saya menjalani hidup ini seperti air. Tak ada rencana muluk ke depan. Yang penting saya melakukan yang terbaik dari waktu ke waktu. Dan ternyata strategi saya membuahkan hasil ,” Made Ngurah Bagiana – Pendiri Burger Edam

Dengan semangat serta keyakinanya yang besar, pada sekitaran tahun 1993, ia mulai membuka sistem penjualan baru yaitu dengan sistem waralaba. Brand Burger Edam yang pada waktu itu sudah cukup populer di daerah ibukota dan sekitarnya tentunya mampu menarik perhatian para pencari potensi usaha. Dengan mengusung konsep menghadirkan kualitas makanan yang prima dengan harga terjangkau, waralaba Burger Edam nyatanya laris manis mendapatkan banyak mitra.

Pertumbuhan jumlah mitra Burger Edam pun semakin banyak mulai dari 300 diawal pembukaan program kemitraan hingga menjalar menjadi ribuan yang tersebar mayoritas di pulau jawa, pulau Kalimantan hingga daerah lain. Saat ini totalnya sudah 2000 lebih mitra dan juga ada 20 pabrik pengolahan bahan yang digunakan untuk memasok bahan makanan kepada para mitra.


Peluang Usaha Waralaba Burger Edam

Dengan makin terkenalnya brand Edam Burger tentunya membawa sebuah peluang baru bagi anda yang ingin mengembangkan usaha burger di daerah anda. Terutama di daerah-daerah yang masih minim pesaing kuliner yang sama, pastinya program waralaba Burger Edam ini dapat menjadi potensi yang sangat baik untuk diambil.

Pengembang brand saat ini menawarkan paket investasi waralaba dengan harga yang cukup terjangkau. Hanya dengan modal Rp. 3 juta rupiah serta pembelian bahan modal awal anda sudah bisa memulai usaha burger anda sendiri. Pihak pengembang sama sekali tidak menarik biaya apapun seperti royalty fee atau biaya tahunan jika ingin bergabung dalam jaringan Burger Edam.

Dengan biaya tersebut anda sudah mendapatkan sebuah outlet tetap berbahan alumunium plus perlengkapan usaha yang lain dan juga spanduk dagang. Bahan pembuat burger pun sudah disiapkan oleh pihak pengembang mulai dari roti burger, daging, sosis, bumbu serta saus dan juga pembungkus makanan. Mengenai syarat menjadi mitra Burger cukup mudah, yang terpenting adalah mempunyai tempat usaha yang startegis dan juga adanya pegawai yang sudah mengerti proses pembuatan burger dengan baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About