Perjalanan
Usaha Edam Burger
Brand
usaha Edam Burger dikembangkan pada tahun 1990 oleh seorang putra kelahiran
bali yaitu bernama Made Ngurah Bagiana. Ia adalah pengusaha sukses yang
berhasil mengembangkan bisnis burgernya mulai dari bawah hingga kini telah
sangat sukses. Usaha dan kerja kerasnya tersebut tentunya tidak ia jalani
dengan mudah.
Selepas
lulus dari STM tahun 1986, sebenarnya ia sempat mengecap bangku perkuliahan
yaitu di Universitas Jakarta fakultas Teknik Arsitektur. Namun karena
keterbatasan dana, akhirnya ia memutuskan untuk tidak melanjutkan dan di DO
dari universitasnya tersebut.
Setelah
itu, takdir mengharuskanya mencari uang untuk bertahan hidup. Kerasnya ibukota
menyempitkan pilihan pekerjaan yang bisa ia jalani, hingga akhirnya ia memilih
untuk jadi tukang kuli di daerah Pasar Minggu. Tidak hanya sebagai kuli, ia
yang sudah terbiasa hidup susah sejak kecil itu pun juga pernah menjajal
beberapa pekerjaan mulai dari supir angkot, kernet, hingga usaha kerajinan
tangan.
Namun
sulitnya hidup yang ia rasakan perlahan mulai berganti memasuki tahun 1990.
Pada waktu itu keadaan ekonomi di Indonesia sedang sangat tidak menentu akibat
krisis moneter yang menyerang. Banyak usaha yang gulung tikar karena tidak
mampu lagi bertahan. Dan bagi Made, hal tersebut malah menjadi cambukan
semangat untuk mencari pelung usaha baru yang mungkin bisa berhasil.
Bermula
dari hobinya mengkonsumsi roti, ia terfikir untuk mencoba berjualan roti
burger. Pada waktu itu burger memang belum terlalu banyak dijual di jalanan,
namun ia yakin usahanya tersebut masih sangat potensial. Dan bermodal 2 gerobak
kecil plus menu burger sederhana yang ia kembangkan sendiri, ia mulai
menjajakan produk burgernya yang dinamai sesuai dengan namanya tersebut.
Edam
merupakan kebalikan dari namanya yaitu Made, dengan nama unik tersebut siang
dan malam ia berusaha menjajakan produk olahan burger miliknya. Pelan namun
pasti, jajanan yang masih jarang tersebut ternyata banyak yang menyukai. Tidak
hanya lezat dan terkesan ekslusif, burger Edam juga hadir dengan harga yang
terbilang miring. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang menyukai
kreasi burgernya tersebut.
Dari
sini, bisnisnya berkembang dengan makin bertambahnya gerobak dan juga mulai
menyewa tenaga pegawai untuk menjalankan bisnisnya tersebut. Dan hanya dalam
waktu setengah tahun saja brand Burger Edam sudah berkembang menjadi 60 outlet
dengan puluhan pekerja.
“Seperti
filosofi saya pada awalnya, saya menjalani hidup ini seperti air. Tak ada
rencana muluk ke depan. Yang penting saya melakukan yang terbaik dari waktu ke
waktu. Dan ternyata strategi saya membuahkan hasil ,” Made Ngurah Bagiana –
Pendiri Burger Edam
Dengan
semangat serta keyakinanya yang besar, pada sekitaran tahun 1993, ia mulai
membuka sistem penjualan baru yaitu dengan sistem waralaba. Brand Burger Edam
yang pada waktu itu sudah cukup populer di daerah ibukota dan sekitarnya
tentunya mampu menarik perhatian para pencari potensi usaha. Dengan mengusung
konsep menghadirkan kualitas makanan yang prima dengan harga terjangkau,
waralaba Burger Edam nyatanya laris manis mendapatkan banyak mitra.
Pertumbuhan
jumlah mitra Burger Edam pun semakin banyak mulai dari 300 diawal pembukaan
program kemitraan hingga menjalar menjadi ribuan yang tersebar mayoritas di
pulau jawa, pulau Kalimantan hingga daerah lain. Saat ini totalnya sudah 2000
lebih mitra dan juga ada 20 pabrik pengolahan bahan yang digunakan untuk
memasok bahan makanan kepada para mitra.
Peluang
Usaha Waralaba Burger Edam
Dengan
makin terkenalnya brand Edam Burger tentunya membawa sebuah peluang baru bagi
anda yang ingin mengembangkan usaha burger di daerah anda. Terutama di
daerah-daerah yang masih minim pesaing kuliner yang sama, pastinya program
waralaba Burger Edam ini dapat menjadi potensi yang sangat baik untuk diambil.
Pengembang
brand saat ini menawarkan paket investasi waralaba dengan harga yang cukup
terjangkau. Hanya dengan modal Rp. 3 juta rupiah serta pembelian bahan modal
awal anda sudah bisa memulai usaha burger anda sendiri. Pihak pengembang sama
sekali tidak menarik biaya apapun seperti royalty fee atau biaya tahunan jika
ingin bergabung dalam jaringan Burger Edam.
Dengan
biaya tersebut anda sudah mendapatkan sebuah outlet tetap berbahan alumunium
plus perlengkapan usaha yang lain dan juga spanduk dagang. Bahan pembuat burger
pun sudah disiapkan oleh pihak pengembang mulai dari roti burger, daging,
sosis, bumbu serta saus dan juga pembungkus makanan. Mengenai syarat menjadi
mitra Burger cukup mudah, yang terpenting adalah mempunyai tempat usaha yang
startegis dan juga adanya pegawai yang sudah mengerti proses pembuatan burger
dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar